Edisi Patah Nikahan

by - July 19, 2012

"Percayalah, bukan alasan seburuk itu aku mempertahankanmu" Itu kukatakan berulang kali kepada istriku sebelum akhirnya ia pergi. Aku tahu, batas kesabarannya telah ia habiskan untukku. Bahkan, hal terburuk yang dikatakannya adalah begini, Ia beranggapan jika aku mempertahankannya demi untuk terus membuatnya sakit. Sungguh. Dia harusnya percaya bahwa aku berusaha berubah. Aku memang lelaki sial. Lelaki yang kurang beruntung dalam memenangkan hatinya. Dan lebih sialan lagi karena aku tak bisa mengatakan ini padanya. 
"Aku hanya butuh kesempatan untuk membuatmu bahagia, istriku. Untuk itu aku butuh kau. Aku tak ingin meninggalkanmu, sebagaimana kau pinta sebagai bentuk membebaskanmu. Sebab, untuk membahagiakanmu aku membutuhkanmu untuk tetap ada. Harusnya kau tak pergi, sebagaimana aku tak pernah berniat meninggalkanmu"

Tulisan Terkait

0 komentar

Komentar dengan menyertakan link hidup akan saya hapus. Maaf ya....