Edisi Selingkuh itu Adalah...

by - July 19, 2012

Ialah Petir, lelaki yang tiba-tiba menjadi berarti setelah suamiku. Lelaki itu beristri, pun aku yang telah memiliki lelaki. Segalanya berawal terasa alami, mengalir sampai suatu ketika Petir berubah dingin. Sangat dingin seperti subuh pagi itu. Aku bertanya "Kau menghindar dariku?" Ia tampak tergagap.


"Kita harus selesai, Ningsih. Aku tak lagi tega mendustai istriku. Ia sudah tahu, pun suamimu yang mengancamku" Begitu tegasnya. 

Namun aku tahu, ia tak benar ingin berubah. Aku melihat matanya berkaca-kaca. Aku menangkap sakit dan cinta yang tercabik-cabik. Aku tahu, Petir masih mencintaiku, sangat mencintaiku lebih dari apapun yang dikatakannya. Bener-bener sial, seketika aku merasa sakit, perih yang meronta-ronta, beginikah akhirnya muara itu? Aku mesti kehilangan ia. Lelaki bernama Petir. 

Dan sakit ini pun menemui pertanyaan; siapakah korban itu, akukah? Petir pun merasa sakit, lalu istrinya, lalu suamiku? Siapakah yang lebih sakit sebagai korban dan pelaku dalam kasus ini?

Tulisan Terkait

0 komentar

Komentar dengan menyertakan link hidup akan saya hapus. Maaf ya....