Seperti biasa, setiap pembelian karcis kereta api, haruslah ngisi formulir terlebih dahulu. Yup, begitupun yang kulakukan. Kuisi nama lengkap, no Id, alamat rumah, nama kereta, tujuan, tanggal keberangkatan lengkap dengan nomor hape.
Tujuanku adalah Cipari (Salah satu kecamatan kecil di Cilacap) naiknya dari Lempuyangan. Nah, tentu saja biasanya di karcis akan tertulis dari Lempuyangan ke Tasikmalaya. Karena Cipari stasiun kecil. Tapi, akhir-akhir ini aku beli karcis dengan tujuan yang sama akan tertulis, Lempuyangan ke Kiara Condong atau Kiara Condong ke Lempuyangan ketika beli karcis yang pulang pergi.
Oke, kupikir ada peraturan baru. Toh harga tetep sama. 35 ribu rupiah kelas ekonomi. Kewajibanku hanyalah mengisi formulir dengan benar dan memanjakan kebodohanku dengan ogah bertanya. Tapi, di stasiun Cipari menjadi lain cerita.
"Kok, karcisnya dari Kiara Condong, Mbak? Berarti dari Kiara Condong ke sini bangku Sampeyan kosong dong? Harusnya Cipari-Lempuyangan ajah, Mbak. Tau nggak, Mbak sudah MENGAMBIL JATAH ORANG LAIN untuk bisa naik kereta api" Gludak.
"Mana saya tahu, Pak. Saya isi formulirnya ya Cipari. Nah kalau dikasihnya Kiara Condong, saya sih oke-oke aja. Kemarin juga begitu, Lempuyangan-Kiara Condong. Saya sih oke oke aja. Asal nggak dikasihnya sampai Kebumen, bisa turun di jalan dong saya" jelasku. Bete kali ya, pemeriksa karcisnya.
"Mbaknya tuh harusnya tanya" Idih ni, Bapak. Kenapa saya yang kudu tanya? Kan situ yang seprofesi di KA. Bisa aja kan petugas loket di Lempuyangan tuh nggak tau di mana Cipari, males cari, makanya langsung dikasih Kiara Condong. Beres dan Cepet (Petugas Juga Males Ribet Man). Atau, sekarang kan zamane komputer, dataku bisa aja dientri ke internet. Jadi bisa dilacak di mana ajah. Jadi semua petugas bisa tahu, kalau tiketku cuma sampai Cipari, meski di karcis tertulis Kiara Condong.
Tujuanku adalah Cipari (Salah satu kecamatan kecil di Cilacap) naiknya dari Lempuyangan. Nah, tentu saja biasanya di karcis akan tertulis dari Lempuyangan ke Tasikmalaya. Karena Cipari stasiun kecil. Tapi, akhir-akhir ini aku beli karcis dengan tujuan yang sama akan tertulis, Lempuyangan ke Kiara Condong atau Kiara Condong ke Lempuyangan ketika beli karcis yang pulang pergi.
Oke, kupikir ada peraturan baru. Toh harga tetep sama. 35 ribu rupiah kelas ekonomi. Kewajibanku hanyalah mengisi formulir dengan benar dan memanjakan kebodohanku dengan ogah bertanya. Tapi, di stasiun Cipari menjadi lain cerita.
"Kok, karcisnya dari Kiara Condong, Mbak? Berarti dari Kiara Condong ke sini bangku Sampeyan kosong dong? Harusnya Cipari-Lempuyangan ajah, Mbak. Tau nggak, Mbak sudah MENGAMBIL JATAH ORANG LAIN untuk bisa naik kereta api" Gludak.
"Mana saya tahu, Pak. Saya isi formulirnya ya Cipari. Nah kalau dikasihnya Kiara Condong, saya sih oke-oke aja. Kemarin juga begitu, Lempuyangan-Kiara Condong. Saya sih oke oke aja. Asal nggak dikasihnya sampai Kebumen, bisa turun di jalan dong saya" jelasku. Bete kali ya, pemeriksa karcisnya.
"Mbaknya tuh harusnya tanya" Idih ni, Bapak. Kenapa saya yang kudu tanya? Kan situ yang seprofesi di KA. Bisa aja kan petugas loket di Lempuyangan tuh nggak tau di mana Cipari, males cari, makanya langsung dikasih Kiara Condong. Beres dan Cepet (Petugas Juga Males Ribet Man). Atau, sekarang kan zamane komputer, dataku bisa aja dientri ke internet. Jadi bisa dilacak di mana ajah. Jadi semua petugas bisa tahu, kalau tiketku cuma sampai Cipari, meski di karcis tertulis Kiara Condong.
Comments
Post a Comment
Komentar dengan menyertakan link hidup akan saya hapus. Maaf ya....