Ketika pergi bersama dengan motor yang beda, kadang nggak tahan sama perhatian suami yang bikin gemes. Dia akan menyuruhku berjalan lebih dulu. Entah malam atau siang, entah tahu jalan atau tidak pokoknya aku di depan. Mungkin suami khawatir aku kenapa-kenapa dan jatuh tanpa pengawasannya. Mungkin juga karena dia khawatir aku tertinggal jauuuuh karena hobi naik motor yang lambat.
Nah, gemesnya tuh kalau ditanya mau lewat jalan mana. Ia akan jawab terserah. Jadilah kami melewati jalan sesuai pilihanku, terserah aku, nyasar atau nggak terserah karepku. Tapi pas di belokan yang mungkin menurutnya nggak pas, dari belakangku dia akan teriak-teriak dengan soundtrack klakson. Alamak "Kanan, kanan!" Teriaknya. Tentu saja aku limbung. Niat lurus jadi seketika ke kanan. Atau, kalau teriakannya nggak jelas, tiba-tiba saja aku bisa berhenti di tengah jalan, menengok ke arahnya, bertanya apa maunya. Alhamdulillah sih selama ini masih aman, selamat sentosa.Aku cuma ngebayangin, seandainya kami ini seorang masinis. Mungkin aku akan tetap berada di barisan depan, dan suami mengendalikan kereta setelah keretaku. Kami akan bergerak bersama ke tujuan yang sama. Saat, arah keretaku salah, dia akan tetap berteriak dari kereta belakang. Oh, Tuhan terus bagaimana dia akan teriak? Seberapa keras suaranya sampai ke telingaku? Astaga, Mas. Apa bisa kau menyaingi teriakannya kuntilanak? Nggak usah wis, niat beli keretanya
Makan malam berdua terasa seperti istilah asing; yang butuh dipahami, meski berat dijalani. Tapi, akhirnya kesempatan itu datang juga. Malam ini suami pulang lebih awal. Aku pikir, m akan malam berdua di saat anak tidur, mungkin bisa kayak pacaran lagi? Ciyeee ciyee. Tapi tunggu dulu! Aku buru-buru membuka kulkas. "Lah kok cuma ada telur dan tempe?" keluhku yang bagai perempuan tak tahu bersyukur. Hufttt. Mau bagaimana lagi? Pupuslah harapan untuk bisa menyuguhkan masakan yang aneh-aneh tapi instagramable. Aku kan anaknya suka pameran. Maka, demi menolong egoku yang kadung menanjak, kupinjam semangat menu gizi seimbang, di mana tempe goreng jadi protein nabati, telur dadar sebagai protein hewani, kremesan, sambel terasi, lalapan timun dianggap sayur mayur yang hijau royo-royo, dan tentu saja, karbohidratnya tetep nasi. Nggak cucok kalau diganti roti, apalagi ubi ungu. Meski keduanya termasuk karbohidrat. Sebelum mulai dinner berdua (ceileh bahasanya
Comments
Post a Comment
Komentar dengan menyertakan link hidup akan saya hapus. Maaf ya....