Enisa ...
#ARsipFacebookku
Aku ingin sekali berada di dekat Enisa saat ini. Ia tengah menghadapi situasi yang berat, yang tentu akan membuatnya banyak kehabisan air mata.
Tujuh jam yang lalu, ia mengirimi pesan tentang rumah tangganya yang sedang kacau. Ia tak punya teman dekat, setelah kepergiannya ke benua yang dingin itu beberapa bulan lalu. Ia bilang, udara sedang sangat dingin di sana. Aku mengira-ngira, apakah hatinya tak lebih dingin dari udara yang ia rasakan? Apakah serupa hatiku, saat ia memutuskan kawin dengan lelaki asal Eropa dan meninggalkanku begitu saja?
Berkali-kali kuhubungi dia melalui Facebook, sampai detik ini. Tapi tak ada lagi jawaban. Kesedihan memang seringkali menarik seseorang untuk bersikap mengkhawatirkan. Aku gelisah sekali.
0 komentar
Komentar dengan menyertakan link hidup akan saya hapus. Maaf ya....