Nilai Guna Lebih Tinggi Dari Nilai Keindahan
![]() |
sumber gambar |
"Ah, biar saja. Sing penting kan manfaatnya!"
Huffft
Orang memang macem-macem ya sifatnya. Termasuk penganut prinsip nilai guna lebih tinggi dari nilai keindahan. Tapi kemudian aku berpikir lagi, bahwa memang tidak semua orang menyukai keindahan yang sama. Itu juga bukan sebuah kesalahan. Hanya saja, jika terjebak pada percakapan di atas rasanya dadaku berat sekali. Sebab bagiku, sederhananya seperti ini. Bahwa nilai guna dan keindahan ya sama pentingnya. Misal, ketika aku beli sofa ruang tamu. Aku tidak hanya berpikir bahwa sofa berfungsi untuk duduk pantat teman main, tapi juga bagaimana sofa tersebut memberi keindahan untuk ruang tamuku. Kenapa orang orang perlu repot-repot menyembunyikan jemurannya di loteng daripada halaman rumah? Bukankah lebih praktis memamerkan celana dalam, kutang dan sempak di depan dari pada repot-repot naik turun tangga demi sederet jemuran?
Jawabannya adalah karena keindahan juga penting selain manfaat paraktis. Seperti halnya arsitek. Mereka membangun rumah tentu bukan hanya untuk berteduh penghuninya. Kalau manfaatnya untuk berteduh saja, orang bisa berteduh di ATM, mal atau emperan toko. Tapi arsitek juga mempertimbangkan bagaimana sebuah rumah dapat menjadi kebanggaan bagi pemiliknya karena memiliki keindahan. Ya nggak sih?
0 komentar
Komentar dengan menyertakan link hidup akan saya hapus. Maaf ya....