Tiga Nama Palupi yang Kece Badai dalam Hidupku

by - April 13, 2015

Swastika Palupi
Temenan sama ni bocah udah ada 8 tahunan. Sejak dia menempati kamar samping kos saya di tahun 2007, kami resmi berkenalan. Waktu itu dia mahasiswi baru. Penampilannya aja masih dekil, item, bahkan nggak suka dandan. 

Penampilan di awal kuliahnya memang kurang kece, tapi soal kebersihan, beuuuh, kamarnya itu langsung menempati posisi pertama di komplek kosan pada zaman kami. Kenapa? Soalnya kamarnya tuh paling lengkap, rapi dan bersih. Tapi, tetep aja ada dong ada minusnya. Kalau nggak sering pinjem baju, mungkin saya juga nggak pernah tahu kalau lemarinya itu huwaaaa super duper berantakan. Tikus aja betah di sana hahaha.

Soal usia, kami terpaut dua tahun. Jelas dong dia lebih muda. Saya aja manggil dia 'harus' pakai embel-embel 'Dik'. Namun, meski begitu, saya nggak pernah meremehkan dia dari melihat usianya yang muda. Sebab, terkadang, dia justru jauh lebih dewasa dalam menghadapi hidup.

Dia suka main teater waktu SMA, pernah nulis buat majalah, tapi kemudian selera bacanya berubah ke buku buku motivasi. Positif banget deh pikirannya. 

Sebagai temen, dia tu tetep aja suka nyebelin. Manusiawi banget. Makanya saya kadang suka marah, ngambek atau jengkel. Tapi, syukurlah, itu tidak mengubah persahabatan kami. Udah kayak keluarga yang berantem, tapi nggak pernah dimasukin hati. 

Lama mengenal dia, saya yakin kalau dia tipe temen yang setia. Hatinya rapuh, tiap liat temen menderita. Super baik, dan kalau bohong sama saya, pasti ketahuan. (Ups, tapi saya suka pura-pura nggak tahu)

Pokoknya, bersyukur banget punya sahabat kayak dia: Swastika Palupi Anggoro.  Dia juga sedang merintis usaha sepatu kulitnya di boots www.palupi.id

dr. Arsi Palupi
Akhirnya nemuin dokter yang kece badai. Beliau dokter SPOG, yang menemani saya buat program hamil. Orangnya cantik, masih muda, dan baik. Dari cara menangani pasien, saya suka banget kerna ramah, sabar, dan komunikatif. 

Sebagai dokter lulusan UGM yang konon juga akademisi, saya yakin ilmunya selalu updet. Pokoknya bersyukur banget ketemu dokter ini di saat saya tengah putus asa dan butuh motivasi. 

dr. Niken Palupi
Secara tidak sengaja, nama dokter keluarga yang saya pilih untuk faskes pertama BPJS, ternyata namanya juga mengandung kata Palupi. Kebetulan juga, beliau nggak kalah baik dari dua palupi di atas, orangnya ramai, keibuan, ramah, dan pengertian. Saya bersyukur sekali pokoknya. 


Dari ketiga Palupi di atas semoga akan menjadi teman yang baik dalam hidup saya. Thanks Tuhan.


Tulisan Terkait

0 komentar

Komentar dengan menyertakan link hidup akan saya hapus. Maaf ya....