Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2015

Malam Seribu Petir

Hal tersial yang kualami malam tadi ialah ketika tubuh xl-ku (baru kusadari) tak muat lagi dimasuki jas hujan egois. Sungguh. Padahal aku harus pulang apapun yang terjadi.  Maka dengan terpaksa, kubiarkan saja resletingnya terbuka. Dan hujan serta angin dalam sekejap menghajar tubuhku dari depan. Aku kedinginan. Tapi tak lebih dingin dari nasib orang yang kehilangan kemerdekaan. Jadi aku kudu kuat.  Sebenarnya jika posisi jas hujan kubalik, mungkin aku bisa terhindar dari dingin yang menyengat. Tapi pilihannya cuma dua; tubuhku yang basah? Atau risiko tulisan tulisanku dalam laptop yang lenyap kerna harus kehujanan. Tentu saja opsi pertama yang kupilih. Tak mungkin kujaminkan kehidupan karierku pada mantel yang lehernya sobek. Tak bisa. Jadi biarlah ia hangat menempel di punggungku saja. Lalu, sekira satu kilo perjalanan, hujan turun sangatlah lebat. Mataku mulai sakit akibat biji hujan yang jatuh menghantam. Kacamataku melorot tak guna. Kabur sudah segala pandang. Loban