• HOME
  • BIBLIOGRAFI
  • REVIEW BUKU
  • PENULISAN KREATIF
    • Artikel/Tips
    • Cerita Pendek
    • Fiksi Abu-Abu
    • Puisi
  • EJAAN-PENULIS
  • STORIES
    • Anak
    • Anything
    • Event
    • Komunitas
    • Kuliner dan Wisata
    • Produk
    • Tokoh
  • EJAAN-PENULIS
  • TENTANG SAYA
    • Biodata
    • Editor Buku
    • Jasa Penulisan Buku
Powered by Blogger.

Jurnal Tikah Kumala

Memahat sejarah, mengarsip kisah-kisah.

Tiba-tiba saja aku sudah setua ini: 28 tahun, seorang freelancer yang merindukan anak. Padahal, rasanya baru kemarin aku melepas seragam putih abu-abu--berlagak siap menghadapi kehidupan yang sesungguhnya. Dan kemarin itu adalah 10 tahun lalu. 

Dalam waktu 10 tahun, peristiwa-peristiwa penting terjadi. Aku lulus sebagai sarjana, menikah, kehilangan simbah, paklik, budhe, dan seorang sahabat. Kehilangan itu tak pernah kubayangkan sebelumnya. Karena 10 tahun yang lalu, mereka masih sehat bugar, seakan-akan bakalan mampu menemani hari-hariku sampai sekarang. Tapi ternyata Tuhan lebih sayang sama mereka. Biarlah.

Hanya dalam waktu 10 tahun, kehidupan ini memang bisa berubah drastis. Namun dalam sepuluh tahun itu pula, sedikit sekali yang sudah kukerjakan. Mimpi-mimpi mangkrak di folder antah barantah. Pekerjaan berhenti di posisi; butuh makan lalu segera kebut deadline. Pertanyaannya kemudian, apakah kehidupanku akan begini-begini saja?

Aku berpikir, jika batas maksimal usia manusia zaman sekarang hanya 90 tahun, artinya aku akan hidup 62 tahun lagi. Itu pun kalau usiaku dimaksimalkan. Kita kan tidak pernah tahu berapa lama lagi sisa kehidupan ini? 

62 tahun itu adalah 6 kali lipat waktu 10 tahun yang kuhabiskan dengan banyak melamun. Padahal 10 tahun itu rasanya singkat sekali, bukan? Dalam waktu 10 tahun, aku tak sanggup membangun perusahaan, rumah, atau bisnis apapun. Jadi 62 tahun adalah kelipatan 6 dari waktu yang singkat itu. 

Mungkin aku masih punya waktu 62 tahun lagi. 6 kali lipat 10 tahunan. Tapi orangtua kita? Sisa mereka mungkin 30 tahun, 20 tahun, atau hanya 10 tahun lagi?

Ah, ketika membayangkan ini, aku merinding karena merasa belum melakukan apa-apa. Dan merasa kesempatan untuk berbuat apa-apa itu semakin sempit. Mungkin aku harus bergerak cepat. Karena tiba-tiba saja aku amat takut jika puluhan tahun kehidupan nanti hanya akan mengubah kulit kenceng jadi keriput, rambut hitam jadi keperakan. Itu aja?

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
*Maaf! Isi mengandung spoiler*

April 2016. Saat fans berat Rangga sudah tak sabar pecahkan bisul kangen menanti si ganteng Nicholas tampil di bioskop, fokus saya justru pada brambang yang mahal, lalu masih sempat bersyukur karena perut kenyang bisa ikut #HaulPram ke-10 di Indonesia Buku. 

Ah, apalah haul Pram itu, bisikmu? Beruntung saja enggak kena grebek isu kekiri-kirian. Tentunya mengenang keromantisan mantan Rangga secara berjemaah lebih asyik kan, yah? Apalagi bagi mamah-mamah muda yang waktu Nicholas lagi imut-imutnya dulu sudah bisa berdesakan masuk ke bioskop. Jadi, nonton AADC2 itu semacam nostalgia, "Papih enggak perlu cemburu sama Rangga ya!"

Sedangkan saya, beuh nostalgia apanya? Tahun 2002 saya justru jauh lebih imut dari Rangga. Waktu itu saya masih berstatus anak SMP yang tak pernah membayangkan ada tempat bernama bioskop di dunia ini. Jadi kalau ngaku ngebet ketemu Nicholas karena nostalgia, mungkin saya amnesia sedikit (ikut-ikutan tren biar ngehits), lah wong Rangga di ingatan saya itu Revaldo, je. Saya kan jemaah serial televisi Ada Apa Dengan Cinta yang diputar RCTI. 

Eh, tapi situ tahu Revaldo kan? Itu loh artis yang bolak-balik dipenjara. Plis jangan lupa. Kasihan banget sih Rangganya gue mah?   

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Siksaan bagi seorang perantau adalah ketika mengalami perasaan homesick tapi tak bisa mudik. Serius deh menyiksa banget, kan? Kamu pernah mengalami? 

Kalau aku sih sudah langganan. Sejak merantau ke Jogja aku kerap dikoyak rasa kangen dan kesepian luar biasa tiap ingat rumah. Pengin mudik, tapi skripsi belum kelar. Mau mudik, tapi malas ditanya kapan kawin. Berani mudik, eh lah gajian malah keburu habis buat bayar utang. 

Beruntunglah sekarang sudah lulus dan punya partner hidup yang sah. Tapi apakah itu membuatku jadi sering mudik? No! Setelah menikah, untuk mudik ternyata justru butuh pertimbangan ini itu. Pasti enggak cuma aku kan yang mengalami? 

Mungkin biaya perjalanan sudah siap, tapi libur kerjanya tak bisa bersamaan. Mau mudik sendiri takut dilanda kangen sama partner. Alasan klise yang selalu bikin kita nyesek, lalu mojok di sudut kamar sambil ngabisin tisu. 

Namun sebenarnya, selain tak bisa mudik, banyak orang merasa lebih sedih saat homesick adalah ketika pasangan mengucapkan 5 kalimat berikut:


via cosmopolitan.co.id

Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

Buku Baru Saya

Buku Baru Saya

Popular Posts

  • Maaf Jika Saya Harus Bersandar Padamu, Ibu.
  • Resep Membunuh Jamur di Lemari Serbuk Kayu
  • Aku Homesick, Tolong Jangan Katakan 5 Kalimat Ini

Member Of

Member Of
Blogger Perempuan

Arsip Blog

  • ►  2019 (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2017 (7)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  August (1)
    • ►  June (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (1)
  • ▼  2016 (14)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ▼  May (3)
      • Menghitung Sisa Usia Kira-Kira
      • Ada Apa Dengan Cinta? Ih Kepo Banget Deh (Cerita F...
      • Aku Homesick, Tolong Jangan Katakan 5 Kalimat Ini
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (4)
  • ►  2015 (51)
    • ►  December (1)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (6)
    • ►  July (4)
    • ►  June (5)
    • ►  April (14)
    • ►  March (6)
    • ►  February (1)
    • ►  January (7)
  • ►  2014 (37)
    • ►  December (4)
    • ►  October (1)
    • ►  September (4)
    • ►  August (2)
    • ►  May (8)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  February (14)
  • ►  2013 (19)
    • ►  November (1)
    • ►  October (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (7)
    • ►  February (1)
    • ►  January (3)
  • ►  2012 (33)
    • ►  December (5)
    • ►  November (3)
    • ►  October (5)
    • ►  September (6)
    • ►  August (2)
    • ►  July (12)

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates