• HOME
  • BIBLIOGRAFI
  • REVIEW BUKU
  • PENULISAN KREATIF
    • Artikel/Tips
    • Cerita Pendek
    • Fiksi Abu-Abu
    • Puisi
  • EJAAN-PENULIS
  • STORIES
    • Anak
    • Anything
    • Event
    • Komunitas
    • Kuliner dan Wisata
    • Produk
    • Tokoh
  • EJAAN-PENULIS
  • TENTANG SAYA
    • Biodata
    • Editor Buku
    • Jasa Penulisan Buku
Powered by Blogger.

Jurnal Tikah Kumala

Memahat sejarah, mengarsip kisah-kisah.


Sering tebersit dalam diri; sekolah tinggi-tinggi tapi tak kembali ke desa. Tak mampu sumbang apapun pada tanah kelahiran. Tanah yang lama tak disinggahi, sebab keinginan pulang, selalu memulangkan pertanyaan sama: apa telah saya beri untuk negeri ini, untuk desa kami? (Biar seperti Pentingsari)~Tikah Kumala



Setiap hari bekerja di hadapan laptop membuat saya happy banget ketika mendapat undangan jalan-jalan dari Dinas Pariwisata Sleman. Apalagi tujuannya adalah ke desa wisata Pentingsari. Terbayang bukan? Pikiran yang panas dan mata yang butuh hijau-hijauan ini bakal disuguhi suasana desa yang adem, juga sejuk. Maka saya pun langsung bilang, yes, untuk berangkat. Padahal lokasi dari rumah saya cukup jauh loh, meskipun masih sama-sama di Jogja.

Sejauh ini dari rumah saya  

Desa wisata Pentingsari terletak di Kelurahan Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Mulai ditetapkan sebagai desa wisata pada tanggal 15 Mei 2008. Karena terletak di lereng Gunung Merapi, berwisata ke Pentingsari akan juga menikmati pesona Merapi sepanjang perjalanan.

Saking semangatnya menuju ke sana, saya berangkat pagi-pagi sekali sekitar pukul 7 pagi. Berkat bantuan Google Map dan juga memanfaatkan warga sekitar, sampailah saya di Desa Pentingsari--dengan tentu saja nyasar lebih dulu.

Acara jalan-jalan yang berlangsung tanggal 17 Desember 2016 ini diikuti sekitar 30-an blogger dan vlogger Jogja. Acaranya pun cukup panjang, mulai pukul 09.00 hingga baru kelar menjelang petang.

Ada sejumlah objek wisata di desa wisata Pentingsari yang bisa dieksplore. Contoh: Pancuran Suci Sendangsari, Ponteng, Batu Persembahan, Batu Dakon, Luweng, Kali Kuning, dan masih banyak lagi lainnya. Namun yang menjadi kelebihan dari desa ini ialah konsep yang dipakai dalam pemeliharaan, mulai dari keindahan alamnya, sistem kerja yang digunakan, dan sistem pemberdayaan masyarakat desa. Itulah yang membuat hampir setiap warganya mengambil peranan untuk mengembangkan desa mereka. Ada yang menjadi pemandu wisata, penyedia homestay, pengajar budaya, hingga pedagang cendera mata.

Misalnya saja seperti Bapak Rahman (67tahun), petani pensiunan BRI ini bangun Joglo Herbal di desa wisata Pentingsari bermula dari takut pergi ke dokter. Ia menggunakan rumahnya sebagai tempat memberikan edukasi pada pengunjung mengenai tanaman-tanaman obat herbal.
Pak Rahman sedang jelaskan obat herbal 

Selain diajak mempelajari tentang tanaman obat herbal, di Pentingsari juga kami diajari membuat keterampilan seperti wayang dan belalang, belajar bermain gamelan, sampai dengan menengok dapur pengolahan kopi.
Wayang suket hasil buatan saya, lucu kan? 

Menyangrai kopi 
Semakin jauh berkeliling desa wisata Pentingsari, semakin saya terkagum-kagum akan masyarakatnya, yang meskipun mengkomersialkan desa mereka tapi masih tetap dengan menjaga kearifan lokalnya. Hal ini sesuai yang dijelaskan Pak Doto Yogantoro, kepala desa wisata Pentingsari, yang mengatakan bahwa mereka tak mau dijajah tamu. Bagi mereka, hubungan tamu dan tuan rumah haruslah dilandasi rasa saling menghormati. Mereka akan menghormati tamu apabila tamu tersebut juga menghormati peraturan yang berlaku di sana. Itulah usaha mereka menjaga kearifan lokal di desa wisata Pentingsari.

Adapun peraturan yang berlaku di sana antara lain:
1. Menolak acara yang menggunakan sound system sebesar 3000 watt.
2. Mengingat mayoritas penduduk beragama Islam, maka sound system harus mati ketika masuk waktu ibadah.
3. Semua kegiatan maksimal berakhir jam 22.00 WIB.
4. Menolak menjadi tempat acara yang berkaitan dengan konser dangdut.
5. Tamu lawan jenis yang menginap bersama haruslah berstatus suami istri, kecuali beramai-ramai.
6. Reservasi tamu menginap harus melalui 1 pintu, yakni lewat pihak pengelola bukan langsung ke pemilik rumah. 




Setelah acara di desa wisata Pentingsari berakhir, kami masih berlanjut mengunjungi wisata Bhumi Merapi. Lokasinya masih berada di Kabupaten Sleman. Tidak jauh dari lokasi pertama.

Di Bhumi Merapi itu, kami diajak berkeliling ke peternakan kambing, kelinci, ular, musang, juga ke lokasi perkemahan yang berdekatan dengan pintu masuk Goa Penggolo.

Di Bhumi Merapi 

Tamannya bagus kan?

Menyusui kambing

Bagaimana? Tertarik berwisata di Sleman-Yogyakarta? Silakan bisa menghubungi kontak di bawah ini.

Desa Wisata Pentingsari: Bapak Doto Yogantoro di 0858 6866 3456
Bhumi Merapi: O83840810999
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Crew indotrip.id
Zaman sekarang, sistem konvensional semakin tersingkir oleh keberadaan teknologi. Hal ini berlaku pula dalam dunia wisata dan travel. Maka berangkat dari kesadaran itulah, IndoTrip meluncurkan situs perjalanan bernama IndoTrip.id pada 22 Desember 2016 di warung makan nDe’LUWEH. 

Peluncuran portal layanan travel online ini dihadiri sejumlah pihak dari hotel, komunitas Internet Marketing Jogja, media, dan juga perwakilan dari Komunitas Blogger Jogja. Kebetulan saya termasuk dalam salah satu blogger yang berkesempatan meliput acara tersebut.  

Adalah Mas Lutfi, direktur IndoTrip.id, yang menjelaskan bahwa situs ini digagas untuk menyediakan banyak pilihan paket wisata dengan beragam itinerary. Cara pemesanannya pun gampang, seperti pada gambar berikut. 





Mengingat beragamnya paket wisata di IndoTrip.id, kita dapat temukan paket wisata paling tepat yang dapat di-booking secara aman dan mudah, sehingga liburan pun semakin menyenangkan. 

Bagaimana? Tertarik liburan dengan IndroTrip.id?


doc. foto milik www.retnamudiasih.com



Kontak IndoTrip.id
Telp: (0274) 487451. 
Email: info@indotrip.id
Alamat: Jalan Wakhid Hasyim Nomer 48 Condong Catur, Sleman, Yogyakarta, Indonesia


Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Cara berkendara Anda adalah cermin dari kedalaman jiwa dan karakter Anda dalam bersikap. 


Sepeda motor--alat transportasi yang selama ini dianggap praktis dan murah--rupanya justru menyumbang nilai tertinggi angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kemenhub dalam websitenya yang menyebutkan bahwa 72 % kecelakaan lalu lintas jalan di Indonesia melibatkan pengguna sepeda motor (data kecelakaan 2011). 

Kenapa demikian? Kemungkinan terbesar dari masalah tersebut adalah kurangnya kesadaran pengendara terhadap keselamatan dan keamanan dirinya di jalan. Maka berangkat dari kesadaran untuk meminimalisir tingkat kecelakaan sepeda motor, Yamaha Riding Academy (YRA) yang notabene divisi di bawah bendera Yamaha, giat mengampanyekan pentingnya penerapan safety riding bagi pengendara.

Belum lama ini, tepatnya Minggu, 27 November 2016, YRA Jogja menggelar acara bertajuk "Safety Riding Education with Blogger". Mereka mengundang 35 blogger dan vlogger Jogja untuk menerima virus safety riding di basecamp YRA yang berada di sayap barat bangunan Stadion Maguwoharjo, Sleman, DIY. Acara yang berlangsung dari pukul 08.00 WIB hingga 14.00 WIB tersebut meliputi pengajaran tentang Safety Riding Theory dan Safety Riding Practice.
Foto via YRA

Menurut YRA sendiri, inti dari safety riding sebenarnya adalah safety mind dan riding skill. Safety mind perlu dimiliki pengendara karena ini merupakan pola pikir yang akan membawa seseorang tetap berada di zona aman saat berkendara. Sedangkan riding skill adalah kemampuan seseorang dalam berkendara yang tentunya berpengaruh terhadap keamanan dan keselamatan pengemudi selama berkendara. Riding skill mencakup posisi berkendara dan pengereman. 

Posisi berkendara yang benar meliputi posisi tangan, cara duduk, dan posisi kaki. Posisi kedua tangan yang memegang stang setidaknya dapat membentuk huruf O. Hal ini berfungsi supaya pengemudi tidak kaku ketika berbelok ke kiri maupun ke kanan. Demikian pula dengan posisi kaki yang harus menyentuh badan motor. 

Selain posisi berkendara, cara pengereman yang benar juga dibahas dalam acara tersebut. Menurut YRA, dalam berkendara seorang pengemudi tidak boleh menempatkan jari tangan untuk selalu siap mengerem. Hal ini sangat berbahaya mengingat segala kemungkinan di jalan raya dapat membuat pengemudi refleks melakukan pengereman sehingga berakibat buruk dalam berkendara. Soal pengereman, YRA memberikan contoh untuk melakukan pengereman tidak menggunakan 4 jari, karena berbahaya pada kontrol gas yang hanya dikendalikan oleh satu jari. 

Adapun faktor kecelakaan, antara lain disebabkan oleh 3 hal, yaitu:
  1. Faktor Manusia (human error), Contohnya: pengendara abai pada kedisiplinan dan etika berkendara, kondisi fisik dan emosi pengendara yang labil, dan keterampilan/skill pengendara.
  2. Faktor Kendaraan, contohnya: pengendara kurang mengenal karakter kendaraan, abai pada fungsi kelengkapan keamanan kendaraan, dan perawatan kendaraan yang salah. 
  3. Faktor lingkungan, contohnya: kondisi jalan yang rusak, atau ramai, pengendara tidak mengenali karakter jalan, dan cuaca buruk yang pengaruhi kondisi jalan. 

Usai pembahasan mengenai safety riding theory peserta digiring ke lapangan untuk safety riding practice. Sebelum praktik, peserta diwajibkan untuk menggunakan safety gear, yakni perlengkapan keselamatan seperti helm, kacamata (eye protection), sarung tangan, jaket, celana panjang, dan segala perlengkapan yang melindungi seseorang yang akan berkendara. 
Foto via YRA

Ada 3 sesi praktik yang dilakukan dalam safety riding practice: 
  1. Chidori yaitu peserta diminta untuk mengendarai motor dengan kecepatan rendah melalui lintasan berbelok tajam dan jarak pendek. 
  2. Slalom yaitu peserta diminta untuk mengendarai motor dengan kecepatan sedang pada lintasan zigzag. 
  3. Fast Breaking yaitu peserta diminta untuk mengendarai motor dengan kecepatan tinggi lalu melakukan pengereman mendadak pada jarak yang ditentukan. 
Add caption

Setelah semua rangkaian acara dilalui, setiap peserta mendapatkan sertifikat safety riding. Besar harapan panitia, usai mengunyah materi tentang safety riding, kami dapat menularkan virus ke orang-orang yang belum paham mengenai hal ini. Saya pribadi sangat berterima kasih pada YRA Jogja, karena dengan acara Safety Riding Education with Blogger saya dapat mengevaluasi kekeliruan-kekeliruan berkendara yang selama ini saya anggap benar. 
Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
Newer Posts
Older Posts

Buku Baru Saya

Buku Baru Saya

Popular Posts

  • Babymoon di Gallery Prawirotaman Hotel?
  • Jangan Berharap Lebih di Malam Kami Makan
  • Tiga Nama Palupi yang Kece Badai dalam Hidupku

Member Of

Member Of
Blogger Perempuan

Arsip Blog

  • ►  2019 (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2017 (7)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  August (1)
    • ►  June (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (1)
  • ▼  2016 (14)
    • ▼  December (3)
      • Desa Wisata Pentingsari Tak Mau Dijajah Tamu
      • Peluncuran IndoTrip.id, Situs Perjalanan Baru yang...
      • Safety Riding Education with Blogger
    • ►  November (2)
    • ►  May (3)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (4)
  • ►  2015 (51)
    • ►  December (1)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (6)
    • ►  July (4)
    • ►  June (5)
    • ►  April (14)
    • ►  March (6)
    • ►  February (1)
    • ►  January (7)
  • ►  2014 (37)
    • ►  December (4)
    • ►  October (1)
    • ►  September (4)
    • ►  August (2)
    • ►  May (8)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  February (14)
  • ►  2013 (19)
    • ►  November (1)
    • ►  October (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (7)
    • ►  February (1)
    • ►  January (3)
  • ►  2012 (33)
    • ►  December (5)
    • ►  November (3)
    • ►  October (5)
    • ►  September (6)
    • ►  August (2)
    • ►  July (12)

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates